SUARAKRITIK.COM-DUMAI- Kota Dumai Provinsi Riau merupakan kota yang dibangun dengan keterlibatan multi etnis. Saat ini, Kota Madya Dumai yang berpenduduk 300.000 jiwa tersebut dihuni 17 etnik alias heterogen.
Salah satu etnik yang berkontribusi dalam pembangunan Dumai adalah Suku Batak atau Tapanuli. Masyarakat perantauan asal Sumut ini menyatukan diri didalam organisasi “Ikatan Masyarakat Batak Dumai (IKMBD)”. IKMBD telah ada sejak Dumai masih bagian dari Kabupaten Bengkalis.
Bahkan masyarakat rantau berasal dari provinsi sebelah Utara Provinsi Riau ini, telah beranak cucu cicit, sehingga ±6.000 KK anggota IKMBD tersebar di 7 kecamatan Kota Dumai.
Jumat (13/9/2024), IKMBD merayakan ulang tahun nya yang ke 32 tahun. Mengundang 90 Parsahutaon anggota IKMBD yang berada di kota dengan posisi antara 1010.23″.37´ – 1010.8″.13´ bujur timur dan 10.23″.23´ – 10.24″.23´ lintang utara serta memiliki luas wilayah 1.727.385 Km², perayaan berlangsung meriah dengan kehadiran Walikota H Paisal, SKM., MARS.
Parsahutaon adalah satuan mikro di suatu lingkungan masyarakat Batak, bisa berupa masyarakat Batak gabungan beberapa RT atau hanya didalam satu RT, tergantung kondisi lapangan, namun tetap dalam satu kelurahan, yang menjadi anggota IKMBD. Satu parsahutaon diisi minimal 30 KK.
IKMBD berdiri pada 13 September 1992 berdasarkan niat yang tulus dan hasil mufakat 12 parsahutaon pada saat itu. Ketua Umum IKMBD Parlindungan Sinaga saat ini adalah orang keempat yang memimpin IKMBD. IKMBD juga telah terverifikasi di Kesbangpol Dumai lewat FPK-LKKMD.
HUT ke-32 IKMBD mengambil thema dari bahasa asli nenek moyang Bangso Batak, yaitu; “Tappak Na Do Tajom Na, Rim Ni Tahi Do Gogo Na”, yang berarti “Bercerai Kita Runtuh Bersatu Kita Teguh”.
Kehadiran Walikota Paisal di acara HUT IKMBD ke-32 mendapat sambutan dari jajaran pengurus dan ribuan masyarakat Batak, yang telah menanti sejak pukul 15.00 WIB.
Tampak Ketua Umum IKMBD Parlindungan Sinaga, Sekretaris Monang M Simanungkalit, Bendahara H Marbun, Ketua Dewan Penasehat Sabar Bakkara dan Ketua Dewan Pembina IKMBD Drs. Peruntungan Pane, MM., tersenyum ramah menyalami Kepala Daerah kelahiran 12 Januari 1975 itu, sambil menuntun beliau ke tempat duduk barisan tamu VIP.
Tari Tortor merupakan tarian sambutan masyarakat Batak dalam menyambut tamu kehormatan. Begitu pula prosesi budaya yang dilakukan IKMBD saat menyambut pria kelahiran Rohil itu.
“Terimakasih atas kehadiran Walikota H Paisal. Kami berharap Walikota Paisal bisa memfasilitasi seni budaya dan gedung sekretariat IKMBD”, pinta Parlindungan Sinaga.
Merespon perkataan Parlindungan Sinaga, Walikota Paisal mengajak masyarakat Batak agar bersatu padu dalam membangun Kota Idaman itu.
“3,5 tahun saya memimpin kota pesisir ini, saya akui masih banyak kekurangan. Tapi, sejak beberapa waktu lalu, saya sudah hibah kan satu persil tanah wakaf pekuburan masyarakat Batak yang tergabung di dalam Badan Kerjasama Gereja-gereja Dumai (BKGD). Lahan tersebut clear dari masalah administrasi. Bukan seperti tuduhan beberapa pihak “, ungkap Paisal, mengklarifikasi isu yang berkembang.
Paisal juga berkesempatan ucapkan janji untuk membangun gedung pertemuan IKMBD tahun depan. “Doakan saya bisa kembali memimpin kota ini pada periode 2025-2030 nanti. Jika amanah tersebut saya terima, maka gedung pertemuan IKMBD akan saya bangun tahun 2025”, janji Paisal dihadapan ribuan masyarakat Batak yang memenuhi gedung pertemuan Sintani, dan direspon dengan tepuk tangan bergemuruh.
Paisal juga berjanji akan memfasilitasi IKMBD yang keseluruhan anggota KK nya 100% beragama Kristen itu bisa merayakan natal secara besar-besaran di Taman Bukit Gelanggang (TBG).
“Pada bulan Oktober (10) nanti, saya akan hibahkan Rp 1 M untuk lahan peternakan masyarakat Batak di Jl. Batu Bintang Kelurahan Bukit Batrem”, lagi ucap Paisal.
Selain itu, Paisal terangkan beberapa bukti perhatian beliau kepada gereja dan umat Kristen IKMBD.
“Bulan November 2024 nanti, saya sendiri yang akan menyerahkan