BitPay, penyedia layanan pembayaran berbasis kripto, menyebut bahwa perilaku masyarakat terhadap kripto secara perlahan menunjukkan adopsi yang semakin kuat. Laporan tersebut mencatat, investor yang membelanjakan aset kripto mereka untuk berbagai kebutuhan mengalami lonjakan selama tahun 2024.
Naiknya harga Bitcoin (BTC) sepanjang Januari hingga Maret lalu nyatanya turut berkontribusi pada kepercayaan investor atas aset virtual yang dimilikinya. Data CoinGecko mencatat, sejak awal Januari hingga akhir Maret, harga sang jawara kripto sudah melonjak 65,13% dari US$42.208 menjadi US$69.702.
Secara bersamaan, volume transaksi pembayaran yang menggunakan kripto ternyata juga mengalami kenaikan sebanyak 20%.
Khususnya, transaksi yang menggunakan kripto untuk pembelian emas meningkat sebanyak 205%, sementara transaksi ritel naik sekitar 92%. Di sektor layanan keuangan, transaksi kripto meningkat sebesar 5%.
Chief Marketing Officer (CMO) BitPay Bill Zielke mengatakan, saat ini tren belanja menunjukkan evolusi aset kripto. Dari yang awalnya hanya sebagai aset investasi, menjadi sarana yang mendukung kehidupan sehari-hari.
“Semakin banyaknya pedagang yang menerima kripto, membuka peluang bagi konsumen untuk membelanjakan koin dan token yang mereka miliki. Selain digunakan untuk sektor ritel, banyak juga investor yang membelanjakan kriptonya untuk pembelian kartu hadiah maupun pembayaran tagihan,” jelas Zielke.
Lonjakan Belanja Terjadi sebelum Halving
Zielke juga mencatat tren peningkatan belanja menggunakan kripto sudah terjadi sebelum momen akbar 4 tahunan Bitcoin halving yang pada akhirnya juga turut mendiversifikasi jenis kripto yang dibelanjakan. Karena lonjakan harga yang terjadi pada Bitcoin, harga aset kripto lainnya juga ikut terkerek naik.
Menurut data BitPay, saat ini terdapat 5 koin teratas yang kerap dijadikan sarana pembayaran. Posisi teratas dipimpin oleh BTC yang diikuti oleh stablecoin USDT, Ethereum (ETH), stablecoin USDC, dan Litecoin (LTC).
Sementara untuk negara yang paling banyak menerima transaksi pembayaran kripto adalah Amerika Serikat, disusul oleh Jerman, Perancis, Inggris, Belanda, Kanada, Hong Kong, Polandia, Swedia, dan Argentina.
“Lebih dari 50% dari volume penjualan menggunakan BTC,” tutur BitPay.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.