PSG Gagal Tembus Final Liga Champions, Luis Enrique Meradang



loading…

PSG Gagal Tembus Final Liga Champions, Luis Enrique Meradang. Foto: REUTERS/Stephanie Lecocq

PARIS – Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique mengklaim timnya layak untuk meraih kemenangan atas Borussia Dortmund. Meski menelan kekalahan, tetapi ia berharap Die Borusse -julukan Borussia Dortmund- bisa menjadi juara Liga Champions 2023/2024.

PSG gagal melangkah ke babak final Liga Champions musim ini, setelah kembali menelan kekalahan dari Borussia Dortmund. Bertamin di Parc des Princes Stadium, Rabu (8/5/2024) dini hari WIB, Les Parisiens -julukan PSG- harus menelan kekalahan 0-1 dari lawannya.

Gol tunggal Mats Hummels memastikan klub raksa Jerman itu tampil di partai puncak kompetisi tertinggi di Eropa. Sementara Kylian Mbappe dan kolega pun tersingkir dari Liga Champions, setelah kalah agregat 0-2 dari Borussia Dortmund.

Sementara Luis Enrique mengklaim PSG layak untuk mendapatkan kemenangan di kandang sendiri. Namun, ia melihat tiang gawang menjadi masalah timnya untuk mencetak gol.

“Sejujurnya, saya pikir kami pantas untuk memenangkan pertandingan. Kami menciptakan 31 tembakan, membentur tiang gawang sebanyak empat kali. Dalam dua pertandingan, kami membentur tiang gawang sebanyak enam kali, namun kami tidak mencetak gol,” kata Luis Enrique dikutip dari laman resmi UEFA, Rabu (8/5/2024).

Kendati demikian, Luis Enrique memberikan selamat atas keberhasilan lawannya yang berhasil melaju ke babak final. Pelatih asal Spanyol itu berharap Borussia Dortmund bisa menjadi juara Liga Champions musim ini.

“Sepak bola terkadang sangat tidak adil. Selamat untuk Dortmund. Mereka adalah tim yang hebat. Saya harap mereka bisa melaju dan memenangkan final,” ujarnya.

Kegagalan menembus babak final membuat PSG merasa sedih, terlebih Luis Enrique mengakui timnya tak bisa mencetak gol dalam dua laga menghadapi Borussia Dortmund. Meski memiliki banyak peluang, tetapi ia menilai gol menjadi penentu kemenangan dalam pertandingan sepakbola.

“Di atas segalanya, perasaan yang paling utama adalah kesedihan. Sepak bola adalah permainan yang penuh keanehan, terkadang tidak adil. Kami tidak dapat mencetak gol meski memiliki 31 tembakan ke arah gawang. Namun, Anda memenangkan pertandingan dengan mencetak gol, bukan dengan membentur tiang gawang,” pungkasnya.

(sto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *