Sejumlah pakar percaya bahwa US Marshal Service (USMS) berencana menjual semua Bitcoin (BTC) Silk Road yang tersisa setelah memindahkan dana yang disita ke alamat baru.
Sebagai entitas yang bertanggung jawab mengelola aset yang disita, USMS—yang secara tidak langsung mewakili pemerintah AS—diduga bertindak di bawah pengaruh politik.
US Marshal Service Kemungkinan Menjual Bitcoin Silk Road
Scott Johnsson, pengacara keuangan, menyatakan keyakinannya bahwa US Marshal Service “hampir pasti” akan menjual Bitcoin Silk Road. Spekulasi ini muncul setelah adanya serangkaian transfer BTC ke alamat kustodian, seperti yang dijelaskan dalam perjanjian layanan Juni antara USMS dan Coinbase.
Johnsson mencatat bahwa, sesuai perjanjian, aset USMS harus tetap sepenuhnya terpisah. Pergerakan dana ini sejalan dengan ketentuan tersebut, sehingga semakin menguatkan spekulasi bahwa pemerintah berniat untuk melikuidasi Bitcoin yang disita dalam waktu dekat.
“Setiap kali terjadi transfer ke Coinbase Prime (atau alamat exchange gabungan lainnya), dapat dipastikan USMS sudah atau akan segera menjualnya,” ujar Johnsson.
Johnsson berpendapat bahwa USMS akan mengumumkan penjualan tersebut pada waktu yang dianggap tepat, mungkin dalam laporan FY2024 dari DOJ. Ia juga menyoroti dimensi politik dari tindakan ini, menunjukkan bahwa transaksi ini nampaknya dipercepat setelah penampilan Trump di Konferensi Bitcoin 2024 di Nashville.
Salah satu poin utama yang disampaikan Trump adalah rencana untuk membentuk “Cadangan Bitcoin Strategis” dan menghentikan penjualan BTC yang dimiliki oleh pemerintah. Banyak yang berpendapat peluang Trump bisa saja lebih menguntungkan jika ia merahasiakan niat tersebut hingga akhirnya menjabat lagi sebagai presiden, seandainya memang terpilih.
“Ini akan menjadi kebijakan pemerintahan saya… untuk mempertahankan 100% dari semua Bitcoin yang saat ini dimiliki atau diperoleh oleh pemerintah AS di masa depan. Ini akan berfungsi sebagai inti dari cadangan bitcoin nasional strategis… [Bitcoin] ini telah dirampas dari Anda,” kata Trump.
Sejumlah pendukung kripto optimistis tentang prospek pemerintahan Trump. Namun, tokoh seperti Raoul Pal, mantan eksekutif Goldman Sachs, memiliki keraguan tentang cadangan Bitcoin yang dimiliki oleh pemerintah.
Dalam sebuah diskusi dengan pendiri SkyBridge Capital, Anthony Scaramucci, Pal menyoroti sejarah panjang pemerintah dalam menyalahgunakan kekuasaan, yang menimbulkan kekhawatiran tentang dampak cadangan seperti itu terhadap Bitcoin. Para kritikus berargumen bahwa kontrol terpusat ini bisa bertentangan dengan prinsip-prinsip desentralisasi yang menjadi fondasi dari Bitcoin. Mereka khawatir langkah ini dapat merusak visi asli dari cryptocurrency.
“Memang, ini bisa menjadi hal positif bagi pasar kripto karena ada pembeli tambahan. Namun, ini juga terasa ganjil karena Bitcoin awalnya diciptakan untuk mencoba menggantikan kontrol pemerintah atas uang, dan sekarang Anda malah menjadikan pemerintah sebagai salah satu pembeli terbesar dari uang privat. Saya tidak suka itu… Jika pemerintah bisa memanipulasinya, mereka bisa melakukan dump ke pasar. Mereka bisa membeli lebih banyak, dan sebelum kita menyadarinya, mereka mulai menggunakannya selayaknya suku bunga pada uang biasa, dan itu bukan sesuatu yang kita inginkan,” tegas Pal.
Bagaimana pendapat Anda tentang risiko aksi jual semua Bitcoin oleh pemerintah AS ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.