loading…
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri pembukaan Tanjungpinang Fest 2024. Acara ini terpilih sebagai event unggulan dalam KEN Kemenparekraf 2024. Foto/dok Kemenparekraf
Festival ini berlangsung di kawasan Kota Lama Tanjungpinang pada 5-11 Agustus 2024, dengan tema “Dari Kenangan Menjadi Kenyataan” yang mengusung akulturasi seni budaya dan kreativitas.
Di mana digelarnya Tanjungpinang Fest 2024 bertujuan mendorong masyarakat dan generasi muda mengingat kawasan ini dikenal sebagai pusat peradaban Melayu dan perekonomian wilayah.
“Tanjungpinang Festival ini terpilih menjadi event terbaik nusantara yang masuk ke KEN 2024. Kepri (Kepulauan Riau) mengirimkan empat event menjadi event terbaik nusantara dan salah satunya adalah Tanjungpinang Festival ini,” kata Sandiaga di Tanjungpinang, Kepulauan Riau pada Minggu, 4 Agustus 2024.
“Sudah dikenal sebagai bandar perdagangan dan pelabuhan, bahwa Tanjungpinang kalau kita lihat memang pusatnya ini ada di Jalan Merdeka ini. Dan kalau kita lihat tahun 1875, suasananya seperti Singapura tempo dulu. Potensi historis wilayah Kota Tua ini budayanya amat layak untuk dieksplorasi menjadi daya tarik kunjungan wisata,” sambungnya.
Tanjungpinang Fest berhasil masuk dalam deretan event KEN 2024 berkat strategi kolaborasi antara Kemenparekraf dan pemerintah daerah. Event ini bertujuan untuk mempromosikan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif, meningkatkan kunjungan wisatawan, memberdayakan potensi lokal, serta memberikan dampak positif terhadap ekonomi.
Sandiaga menjelaskan bahwa Tanjungpinang Fest dipilih karena menggabungkan storynomics, pola perjalanan wisata, dan kecintaan terhadap Kota Tua Tanjungpinang.
“Tadi bertanya kenapa Tanjungpinang Fest bisa terpilih? Karena ada gabungan dari storynomics, ada pola perjalanan wisata, dan ada wawasan kecintaan terhadap Kota Tua Tanjungpinang,” jelasnya.
Sandiaga berharap kesuksesan Tanjungpinang Fest dapat memperkuat pencapaian target 1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) dari 2 juta menjadi 3 juta di Kepulauan Riau.